Senin, 02 April 2018

Kafirkah Membenci Shohabat Nabi?

Bismillah, Afwan ustadz ijin bertanya. Apakah kebencian seseorang kepada shahabat dapat membuat dirinya menjadi kafir? Mohon dalilnya ustadz. Jazaakallahu khoiron 

Jawab: Mencintai para shohabat Nabi, mendoakan kebaikan, dan memohonkan ampunan atas mereka termasuk prinsip Ahlussunnah wal Jamaah. Sedangkan membenci para shohabat adalah prinsip ahlul bid'ah wal furqoh. Nabi shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:

لا يحبهم إلا مؤمن ولا يبغضهم إلا منافق

"Tidaklah mencintai mereka (para shohabatku) melainkan dia seorang mukmin, dan tidaklah membenci mereka melainkan dia seorang munafik." (HR. Al-Bukhori 3783 dan Muslim 75)

Akan tetapi, sebagian Ulama merinci hukum membenci para shohabat Nabi. Apabila motivasi bencinya karena personal semata, seperti benci karena fisiknya atau pribadinya, maka hal itu tidak sampai derajat kemunafikan dan kekufuran. Namun apabila kebenciannya itu lantaran agama dan keadilan para shohabat, maka tidak diragukan lagi atas kekafirannya. Seperti yang dilakukan oleh orang-orang Syiah Rofidhoh yang senang menghujat dan "memakan daging" para shohabat Nabi kecuali segelintir saja (yaitu Ali bin Abi Tholib, Al-Miqdad bin Al-Aswad, Abu Dzar Al-Ghifari, Salman Al-Farisi).

Oleh sebab itu Imam Malik mengambil istinbath hukum dari firman Allah tentang kafirnya orang-orang yang benci kepada para shohabat Nabi:

( محمد رسول الله والذين معه ) إلى قوله: ( ليغيظ بهم الكفار )

"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersamanya..." sampai firman Allah, "Karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir." (Al-Fath: 29)

Ayat ini menunjukkan membenci para shohabat adalah kekafiran, siapa saja yang jengkel dengan para shohabat Nabi maka dia kafir berdasarkan ayat ini. Pendapat ini juga disepakati oleh Imam Asy-Syafii dan para Ulama selain beliau. (Ash-Showa'iqul Muhriqoh hal. 317)

Orang-orang yang membenci shohabat Nabi karena agama dan keadilannya pada hakikatnya mendustakan ayat-ayat Qur'an yang telah memuji para shohabat. Tujuan mereka sebetulnya ingin menolak Islam dan meragukan kemurnian Al-Qur'an dengan cara menjatuhkan kredibilitas para pembawa syariat yaitu murid-murid Rosulullah para shohabat rodhiyallahu 'anhum.

Bahkan riwayat-riwayat palsu yang dinisbatkan kepada ahli bait sengaja dibuat maupun kisah-kisah penuh distorsi direkayasa oleh kalangan Syiah hanya untuk mendiskreditkan kedudukan para shohabat. 

Kendati demikian, Allah telah menjamin Islam akan tetap terjaga kemurniannya sampai hari kiamat, meski mulut-mulut keji dan tangan-tangan kotor selalu membayang-bayanginya.
___________

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar