Jumat, 09 Februari 2018

Perdalam Aqidah Di Masa Fitnah

Syaikh Al-'Allamah Muhammad Aman Al-Jami:

الإكثار من قراءة التوحيد وتمكين العقيدة من قلوب شبابنا أمر مطلوب لأننا نعيش في زمن الأهواء زمن الفتن زمن البلاء

"Memperbanyak bahasan di seputar tauhid dan pengokohan aqidah dalam diri-diri pemuda adalah perkara yang amat dibutuhkan di masa ini. Karena kita hidup di jaman mengedepankan hawa nafsu dalam beragama, fitnah dan ujian." (Manhaj Ahlissunnah wal Jama'ah fid Da'wah Ilallaah)

Mengedepankan hawa nafsu dalam beragama yaitu mengukur salah benar, mengukur siapa kawan siapa lawan berdasarkan hawa nafsu kelompoknya. Dalil-dalil agama diterjemahkan menurut selera hawa nafsunya, bukan hawa nafsu yang ditundukkan kepada dalil Al-Qur'an was Sunnah.

Oleh sebab itu ahlul bid'ah juga disebut sebagai ahlul hawa, lantaran mengedepankan hawa nafsu bid'ahnya dalam beragama daripada ketaatan kepada sunnah Nabi shollallahu 'alaihi wasallam. Lantaran mengedepankan banyak orang daripada mengikuti satu orang yaitu Nabi shollallahu 'alaihi wasallam. Mereka berang dengan orang-orang yang mendakwahkan tauhid dan sunnah lalu mencelanya dengan gelaran "talafi", "wahabi", "pemecahbelah umat".

Al-Imam Abu Utsman Ash-Shobuni Asy-Syafii berkata:

وعلامات البدع على أهلها بادية ظاهرة، وأظهر آياتهم وعلاماتهم: شدة معاداتهم لحملة أخبار النبي واحتقارهم واستخفافهم بهم

"Dan ciri-ciri ahlul bid’ah itu sangat jelas ketara, di antara ciri yang paling nampak adalah kerasnya permusuhan mereka terhadap para pembawa hadits Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam, menghina mereka dan merendahkannya.” (Aqidatus Salafi Ash-habil Hadits 101)
_________

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar