Minggu, 25 Februari 2018

Kunci Surga Ada Geriginya

Abu Is-haq As-Sabi’i meriwayatkan dari ‘Amr bin Maimun, ia berkata: 

ما تكلم الناس بشيء أفضل من لا إله إلا الله

“Tak ada pembicaraan manusia yang lebih utama ketimbang berbicara tentang “Laa ilaaha Illallaah” (tidak ada sesembahan yang benar selain Allah).” (Atsar riwayat Ath-Thobaroni dalam “Ad-Du’a” 3/1533) 

Wahb bin Munabbih (Ulama tabi’in) ditanya, “Bukankah kunci surga itu “Laa Ilaaha Illallaah?” Beliau menjawab, “Betul, akan tetapi setiap kunci pasti mempunyai gerigi, jika engkau memiliki kunci dengan gerigi yang pas maka pintu itu akan terbuka, bila tidak maka pintu tidak akan pernah terbuka.” (Atsar dinukil oleh Ibnu Rojab dalam “Kalimatul Ikhlash” hal. 14)

Al-Hasan Al-Bashri bertanya kepada seseorang, “Apa yang engkau persiapkan untuk kematian? Orang itu menjawab, “Persaksian (syahadat) Laa Ilaaha Illallah.” Al-Hasan Al-Bashri berkata, “Sesungguhnya dalam persaksian itu ada syarat-syaratnya.” (Siyar A’lamin Nubala’ 4/584)

Maka tidak cukup melafalkan kalimat “Laa Ilaaha Illallaah” bila tanpa memperhatikan syarat-syaratnya. Yaitu seseorang mengucapkannya haruslah di atas dasar al-'ilmu (ilmu), al-yaqin (keyakinan), al-qobul (menerima), al-inqiyad (tunduk), ash-shidqu (jujur), al-ikhlas (ikhlas) dan al-mahabbah (cinta). Allah berfirman:

وَلَا يَمْلِكُ الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ الشَّفَاعَةَ إِلَّا مَنْ شَهِدَ بِالْحَقِّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

“Dan pihak-pihak yang mereka kultuskan selain Allah itu tidak dapat memberi syafaat. Kecuali orang-orang yang bersaksi dengan benar (kalimat ‘Laa ilaaha illallaah’) dan mereka mengucapkannya di atas ilmu.” (Az-Zukhruf: 86)

Ilmu menafikan kejahilan, yakin menafikan keraguan, menerima menafikan penolakan, tunduk menafikan pembangkangan, jujur menafikan dusta, ikhlas menafikan kesyirikan, dan cinta menafikan benci.
____________

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar