Sabtu, 20 Januari 2018

Waspadai Pengajian Terselubung

Umar bin Abdil Aziz berkata:

إذا رأيت قوما يتناجون فى دينهم بشيئ دون العامة فاعلم أنهم على تأسيس الضلالة

"Apabila kalian menjumpai suatu kaum saling berbisik-bisik tentang urusan agama mereka tanpa melibatkan orang umum, maka ketahuilah mereka sedang membangun kesesatan.” (Riwayat Ahmad dalam "Az-Zuhd" hal. 48, Ad-Darimi dalam Sunannya 1/343, 344 tahqiq Husain Asad dengan nama "Musnad Ad-Darimi", Al-Lalaka’i dalam "Syarh Ushul I’tiqod Ahlissunnah" 1/135, Ibnu Abdil Barr dalam "Jami’ Bayanil ‘Ilmi wa Fadhlih" 2/932)

Ucapan Umar bin Abdil Aziz ini mengacu kepada hadits Ibnu Umar rodhiyallahu ’anhuma, “Seseorang datang kepada Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata, “Wahai Rosulullah berilah aku wasiat!” Beliau shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu menyekutukan-Nya dengan sesuatupun, dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, berpuasalah di bulan Romadhon, tunaikanlah ibadah haji dan ‘umroh, dengarlah dan taat dan wajib engkau terang-terangan dan hati-hatilah dari sembunyi-sembunyi.” (HR. Ibnu Abi ‘Ashim dalam "As-Sunnah" 2/508-509 sanadnya jayyid)

Pendapat yang mengatakan pengajian terselubung sebagai amalan syar'i berdalih dengan permulaan dakwah Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam yang dilakukan secara rahasia saat beliau masih di Makkah.

Syaikh Al-'Allamah Abdussalam bin Barjas menjelaskan, "Dalih mereka ini sesungguhnya berlaku untuk masyarakat kafir bukan masyarakat muslim, sementara kita wallhamdulillah hidup di negeri-negeri Islam dimana adzan dikumandangkan secara terang-terangan, sholat jamaah ditegakkan, begitupula dengan syiar-syiar Islam yang lain. Maka cara dakwah seperti itu tidak dibenarkan dan para Ulama telah mengingkarinya. Allah berfirman:

“Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari kaum musyrikin.” (Al-Hijr: 94). (Al-‘Amru bi Luzumi Jama’atil Muslimin wa Imamihim wat Tahdzir min Mufaroqotihim hal. 84-88)
___________

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar