Rabu, 17 Januari 2018

Mengolok-olok Agama Bisa Murtad?

Mengejek Allah dan Rosul-Nya, mengolok-ngolok sholat, puasa, siwak, zakat, jenggot, jilbab adalah ucapan yang dapat membatalkan keislaman seseorang. Allah berfirman:

قل أبالله وآياته ورسوله كنتم تستهزئون لا تعتذروا قد كفرتم بعد إيمانكم

“Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rosul-Nya kalian mengolok-olok, tidak usah kalian minta maaf karena kalian telah kafir setelah beriman.” (At-Taubah: 65-66)

Para mufassirin menjelaskan bahwa turunnya ayat ini terkait candaan orang-orang munafik yang mengejek Nabi ﷺ dan kaum mukminin saat peristiwa perang Tabuk. 

Mereka mengatakan tidak ada yang lebih buncit perutnya, lebih dusta lisannya dan lebih pengecut dalam berperang selain para ahli baca Qur'an. Maka Rosulullah ﷺ tidak memberi udzur (toleransi) atas candaan mereka sekalipun mereka meminta maaf.

Maka tidak mungkin seorang muslim menjadikan agamanya sebagai bahan olokan sedangkan dia dalam sholatnya sehari semalam mengakui Allah dengan segala pujian:

الحمد لله رب العالمين

"Segala puji bagi Allah Robb semesta alam."

Al-Qodhi Iyadh, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan para Ulama yang lainnya menukil ijma’ (kesepakatan) bahwa tidak ada udzur bagi siapa saja yang menghina Allah dan Rosul-Nya ﷺ.

Perbuatan seperti itu termasuk kekufuran yang besar meski niatnya hanya guyonan dan pelakunya wajib bertaubat kepada Allah dengan memperbaharui keislamannya.

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar