Jumat, 26 Januari 2018

Cinta Ulama Tidak Berarti Fanatik Buta

Syaikh Al-'Allamah Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i berkata:

أننا نحب علماءنا حباً شرعياً ، ولا نقلدهم ، ولا نتعصب لهم : " اتَّبِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ وَلَا تَتَّبِعُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ "

"Sesungguhnya kami mencintai para Ulama dengan kecintaan yang syar'i. Kami tidak taqlid dan tidak pula fanatik terhadap individu di antara mereka. Allah berfirman, "Ikutilah wahyu yang telah diturunkan kepada kalian dari Robb kalian. Dan janganlah kalian mengikuti pelindung-pelindung selain Allah, amat sedikit apa yang kalian ingat."

ولم يوجد في عصر الصحابة بكرياً ولا عمرياً بمعنى أنه يأخذ بجميع أقوال أبي بكر ويتعصب له ، أو بأقوال عمر ويتعصب له

Tidak didapati di masa shohabat kelompok "Bakriyyan", tidak pula kelompok "Umariyyan", yaitu mengambil perkataan Abu Bakr seluruhnya, atau mengambil perkataan 'Umar seluruhnya dalam rangka fanatik.

فنحن كما قلنا أهل السنة نحب علماءنا حباً شرعياً ، ولا نرضى لأحدٍ أن يتنقصهم ، لكن ما نقلدهم ، التقليد حرام : " وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ " 

Maka kami Ahlussunnah mencintai para Ulama sunnah dengan kecintaan yang syar'i dan kami tidak ridho terhadap seorangpun yang merendahkan mereka. Kendati demikian, tidak berarti kami taqlid kepada para Ulama, karena taqlid buta itu harom. Allah berfirman, "Janganlah kamu mengikuti sesuatu yang engkau tidak memiliki ilmu tentangnya." (Audio Al-Ajwibatul 'Ilmiyyah 'alal As'ilah Al-Wushobiyyah secara ringkas)

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar