Jumat, 29 Desember 2017

Siapakah Al-Kibar dan Al-Ashoghir?

Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:  

 إن من أشراط الساعة ثلاثاً إحداهن أن يلمتس العلم عند الأصاغر

“Sungguh di antara tanda-tanda hari kiamat ada tiga, salah satunya ilmu agama ini diambil dari kalangan "Al-Ashoghir".” (Jami' Bayanil 'Ilmi wa Fadhlih 1/311, Silsilah Ash-Shohihah no. 695) 

Al-Hafidzh Ibnu 'Abdil Barr berkata, "Nu'aim berkata, bahwa Ibnul Mubarok pernah ditanya mengenai siapa yang dimaksud "Al-Ashoghir"? Beliau menjawab, "Mereka adalah orang-orang yang berbicara tentang perkara agama ini hanya dengan mengandalkan pikirannya semata. Adapun orang yang shoghir (muda) bila mengambil ilmu dari kabir (senior) maka dia tidak lagi disebut shoghir." (Jami' Bayanil 'Ilmi wa Fadhlih 1/311)

Ibnul Mubarok juga menegaskan bahwa yang dimaksud "Al-Ashoghir" adalah ahlul bid'ah (orang-orang yang menyimpang dari jalannya Rosulullah dan para Shohabat, -pen)." (Dzammul Kalam wa Ahlih 5/76) 

Ibrohim Al-Harbi berkata:   

 الصغير إذا أخذ بقول رسول الله والصحابة والتابعين فهو كبير، والشيخ الكبير إن ترك السنن فهو صغير 

"Ash-Shoghir (seorang pemuda) jika dia mengambil perkataan dari Rosulullah, para Shohabat, dan Tabi'in maka dia menjadi "Kabir" (senior). Sedangkan orang yang sudah tua bila ia meninggalkan jalan yang ditempuh oleh Rosulullah dan para Shohabat, maka pada hakikatnya ia seorang shoghir (junior)." (Syarh Ushul I'tiqod Ahlissunnah 1/85)

Maka kesenioran ilmu tidaklah diukur dari segi usia maupun gelar akademik yang dicapainya. Akan tetapi kembali kepada manhaj dan aqidah seseorang dalam beragama. Sebagaimana 'Umar bin Al-Khotthob mengajak Ibnu 'Abbas dalam majelis para Shohabat saat mengkaji firman Allah:

"Idzaa jaa'a nashrulloohi wal fath." 

Dari sekian pendapat yang dijabarkan,  ternyata pemahaman Ibnu 'Abbas yang lebih menepati al-haq. Meski kehadiran beliau saat itu disangsikan oleh sebagian orang lantaran usianya yang masih muda. Begitupula Al-Imam Al-Bukhori, beliau dimintai fatwa oleh manusia di usianya yang masih muda. 

Kendati demikian, bila kesenioran ilmu berdampingan dengan senioritas dalam hal usia tentu ini lebih utama. Roslullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:  

 البركة مع أكابركم 

"Keberkahan dari Allah itu bersama para pembesar kalian." (Silsilah Ash-Shohihah no. 1778)
___________

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar