Rabu, 15 November 2017

Kapan Waktu Afdhol Sholat Witir?

Ustadz mohon dijelaskan waktu afdhalnya pelaksanaan shalat witir? Apakah di awal malam atau di akhir malam? Jazakumullah khair.

Jawab: Para Ulama berselisih pendapat terkait hukum sholat witir. Di antara Ulama berpendapat witir hukumnya wajib, ini madzhabnya Abu Hanifah. Ulama lain berpendapat witir hanya wajib bagi yang mengerjakan sholat malam. Sedangkan jumhur (mayoritas) Ulama berpendapat witir hukumnya sunnah mu'akkadah.

Kendati demikian, para Ulama sepakat bahwa waktu sholat witir antara Isya dan terbitnya fajar. Lalu kapan waktu yang afdhol pelaksanaannya?

Ghodhif bin Al-Harits bertanya kepada Aisyah Ummul Mukminin:

أرأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يوتر أول الليل أم في آخره؟ قالت: ربما أوتر في أول الليل وربما أوتر في آخره

"Apakah Rosulullah ﷺ sholat witir di awal malam atau di akhir? Aisyah berkata, "Kadang beliau sholat di awal malam kadang di akhir malam." (HR. Abu Dawud 226 dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Al-Imam Ibnu Daqiqil 'Ied berkata, "Tidak syakk lagi, akhir malam memiliki kemuliaan dari sisi waktunya karenanya sholat di saat itu lebih utama daripada di awal malam. Tetapi bila seseorang khawatir tidak bangun di akhir malam maka lebih baik dia kerjakan di awal malam." (Ihkamul Ahkam Syarh 'Umdatul Ahkam 3/59)

Dalilnya sabda Nabi ﷺ:

من خاف ألا يقوم من آخر الليل فليوتر أوله ومن طمع أن يقوم آخر الليل فليوتر آخر الليل فإن صلاة آخر الليل مشهودة وذلك أفضل

"Barangsiapa yang khawatir tidak bangun di akhir malam maka hendaklah dia witir di awal malam. Dan barangsiapa yang bersemangat untuk bangun di akhir malam maka sholatlah di akhir malam, karena sholat ketika itu disaksikan oleh para malaikat dan itu yang lebih utama." (HR. Muslim 755)

Maka waktu pelaksanaan sholat witir afdholnya di akhir malam, tetapi bila khawatir terlewatkan maka lebih utama dikerjakan di awal malam. Namun apabila sudah witir di awal malam kemudian dia bangun di akhir malam maka tidak perlu mengulangi witirnya. Nabi ﷺ bersabda:

لا وتران في ليلة

“Tidak ada dua witir dalam satu malam.” (HR. At-Tirmidzi 432 dan An-Nasa’i 1661)

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar