Minggu, 12 November 2017

Syirik Pembatal Keislaman

Sebagaimana sholat seseorang bisa gugur karena melakukan pembatal-pembatalnya, maka keislaman seseorang juga bisa gugur akibat perbuatan syirik yang dia lakukan. Allah berfirman:

إن الله لا يغفر أن يشرك به ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik kepada-Nya, dan Dia mengampuni semua dosa selain syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. (An-Nisa’: 48)

Al-Imam Ibnu Jarir Ath-Thobari Asy-Syafii berkata, “Mereka kaum musyrikin itu meyakini Allah sebagai Tuhan yang menciptakan mereka, memberi rizqi kepada mereka, menghidupkan mereka, mematikan mereka, namun bersamaan dengan itu mereka jadikan pihak-pihak selain Allah sebagai sekutu atau tandingan dalam berbagai amalan ibadah maupun doa-doa yang mereka panjatkan.” (Tafsir surat Yusuf ayat 106)

Al-Hafidzh Ibnu Katsir Asy-Syafii berkata, “Syirik adalah menyekutukan Allah dalam beribadah kepada-Nya.” (2/512)

Maka syirik adalah perbuatan menyekutukan Allah atau mensejajarkan-Nya dengan makhluk, baik dalam  perkara Rububiyyah-Nya, Uluhiyyah-Nya maupun Al-Asma’ was Shifat.

Kendati beratnya dosa kesyirikan, namun apabila seseorang bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya maka Allah akan mengampuninya. Allah berfirman:

"Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya." (Az-Zumar: 53)

Akan tetapi bila seseorang mati membawa dosa syirik akbar yang dia belum sempat bertaubat daripadanya, maka dia kekal di neraka selama-lamanya. Allah berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang berlaku syirik menyekutukan Allah, maka Allah telah mengharomkan surga atasnya dan tempatnya adalah di neraka. Tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” (Al-Ma’idah: 72)
___________

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar