Sabtu, 25 November 2017

Sifat Kalam Dzatiyyah atau Qouliyyah?

Apakah sifat kalam (berbicara) bagi Allah adalah sifat dzatiyyah semata (sifat yang senantiasa Allah tersifati dengannya tidak terpisah dari dzat-Nya) ataukah sifat dzatiyyah sekaligus qouliyyah (ucapan)? 

Syaikh Al-'Allamah Robi' bin Hadi Al-Madkholi:

ذاتية وقولية هو يتكلم متى شاء وبما شاء 

"Sifat kalam adalah sifat dzatiyyah dan qouliyyah. Dia Allah berbicara kapan saja yang Dia kehendaki dan dengan apa saja yang Dia kehendaki.

الكلام صفة ذاتية فقط هو قول الأشعرية ، الكلام عندهم هو المعنى القائم بالذات من غير حرف ولا صوت ، فقط يقولون  : الكلام صفة ذاتية؛ لكن يتكلم ؟ لا !

Mengklaim sifat kalam sebagai sifat dzatiyyah semata adalah pendapatnya kelompok Asy'ariyyah. Sifat kalam menurut mereka adalah makna yang berdiri sendiri di Dzat-Nya tanpa huruf dan tanpa suara. Mereka berkata, al-kalam hanyalah sifat dzatiyyah, akan tetapi apakah Allah berbicara? Tidak!

أهل السنة الكلام صفة ذاتية يقتدر بها على الكلام ، ويتكلم متى شاء ( قل لو كان البحر مدادا لكلمات ربي لنفد البحر قبل أن تنفد كلمات ربي ولو جئنا بمثله مددا )

Adapun madzhab Ahlussunnah, sifat kalam adalah sifat dzatiyyah yang dengannya Allah Mahakuasa untuk berbicara. Dia Allah berbicara kapan saja yang dikehendaki-Nya. Allah berfirman, "Katakanlah (wahai Muhammad), “Andaisaja lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Robbku, sungguh akan habislah lautan itu sebelum kalimat-kalimat Robbku habis (ditulis), meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)." (Syarh Ushulussunnah Imam Ahmad hal. 145)

Dalil lain yang menunjukkan Allah Mahakuasa berbicara dengan huruf dan suara yang tidak serupa dengan makhluk-Nya adalah firman Allah ta'ala, “Dan Kami berkata, "Wahai Adam tinggal-lah engkau dengan isterimu di jannah.” (Al-Baqoroh: 35)

Juga firman Allah, "Dan Allah berbicara dengan Musa dengan pembicaraan.” (An-Nisa': 164)

Maka sifat kalam adalah sifat kesempurnaan bagi Allah tidak sebagaimana sifat bisu yang menunjukkan kekurangan. Sifat kalam adalah sifat yang haqiqi bukan majazi. Semua sifat-sifat Allah itu sesuai kebesaran dan keagungan-Nya tidak serupa dengan sifat makhluk-Nya. Sama halnya dengan sifat Ada, Allah punya sifat Ada, makhluk juga punya sifat Ada, akan tetapi Ada-Nya Allah dengan Adanya makhluk berbeda.
_____________________

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar