Kamis, 16 November 2017

Hakikat di Balik Mencela Para Shohabat

Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:

لا تسبوا أصحابي ، فوالذي نفسي بيده لو أنفق أحدكم مثل أحد ذهبا ما بلغ مد أحدهم ولا نصيفه

"Janganlah kalian mencela para Shohabatku! Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, andaikata salah seorang dari kalian menginfaqkan emas sebesar gunung Uhud, niscaya itu tidak akan menyaingi infaqnya dua tapak tangan salah seorang dari mereka atau bahkan setengahnya.” (HR. Al-Bukhori 3673 dan Muslim 2541)

Kelompok-kelompok yang mencela keadilan para Shohabat adalah kelompok Syiah, Khowarij, Nawashib, Mu'tazilah serta orang-orang yang mengikuti jalan mereka. Di antara mereka ada mencela Abu Bakr, 'Umar, 'Utsman, dan 'Aisyah isteri Nabi, di antara mereka ada yang mencela 'Ali, Al-Hasan, Al-Husain, dan di antara mereka ada yang mencela Mu'awiyah bin Abi Sufyan.

Ahlussunnah meyakini para Shohabat Nabi adalah orang-orang yang adil dan sholih meski diri-diri mereka tidak ma'shum (terjaga dari kesalahan). Berbagai kekurangan yang ada pada diri Shohabat tidaklah mempengaruhi keadilan dan kesholihan mereka.

Al-Imam Ibnu 'Abdil Barr Al-Maliki berkata, "Ahlul haq dari kaum muslimin yaitu Ahlussunnah wal Jamaah sepakat bahwa semua Shohabat adalah sholih." (Al-Isti'ab Fi Ma'rifatil Ash-hab 1/8)

Al-Hafidzh Ibnu Hajar Al-'Asqolani Asy-Syafii berkata, "Ahlussunnah sepakat bahwa para Shohabat semuanya sholih. Tidak ada yang menyelisihi masalah ini kecuali orang-orang yang menyimpang dari kalangan ahlul bid'ah." (Al-Ishobah Fi Ma'rifatis Shohabah 1/17)

Lalu apa sebetulnya yang diinginkan oleh para pencela Shohabat Nabi?

Al-Imam Abu Zur'ah Ar-Rozi (264 H) berkata:

إذا رأيت الرجل ينتقص أحداً من أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم فاعلم أنه زنديق ، وذلك أن الرسول صلى الله عليه وسلم عندنا حق، والقرآن حق، وإنما أدى إلينا هذا القرآن والسنة أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم وإنما يريدون أن يجرحوا شهودنا ليبطلوا الكتاب والسنة، والجرح بهم أولى، وهم زنادقة

"Apabila engkau melihat seseorang mencela salah seorang dari Shohabat Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam, maka ketahuilah dia seorang zindiq! Kita meyakini kebenaran Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam dan meyakini kebenaran Al-Qur'an, sedangkan yang menyampaikan Al-Qur'an was Sunnah kepada kita adalah para Shohabat Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam. Tujuan mereka para pencela itu hendak mencacati saksi-saksi kita para Shohabat Nabi, agar mereka bisa menolak Al-Qur'an was Sunnah. Padahal celaan tersebut lebih pantas ditujukan kepada mereka, karena mereka adalah orang-orang zindiq." (Al-Kifayah Fi 'Ilmir Riwayah hal. 97)

Fikri Abul Hasan

Channel Telegram
https://t.me/manhajulhaq

0 comments:

Posting Komentar