Minggu, 03 September 2017

Sholat Sunnah Empat Rokaat Setelah Isya

Mengenai hadits sholat sunnah ba'da Isya empat rakaat yang keutamaannya seperti sholat sepanjang malam, apakah sholat sunnah tersebut bisa digabungkan niatnya dengan solat tahajjud di awal waktu?

Jawab: Riwayat yang kami ketahui tentang sholat setelah Isya keutamaannya sepadan dengan lailatul qodr:

من صلى العشاء في جماعة وصلى أربع ركعات قبل أن يخرج من المسجد كان كعدل ليلة القدر

"Barangsiapa yang sholat Isya berjamaah lalu sholat empat rokaat sebelum keluar dari masjid, maka nilainya sepadan dengan lailatul qodr.” (HR. Ath-Thobaroni dalam "Mu’jamul Kabir") 

Akan tetapi riwayat ini ada kelemahan sebagaimana yang ditegaskan oleh Al-Imam Zainuddin Al-'Iroqi dalam "Thorhut Tatsrib Fi Syarhit Taqrib".

Begitupula atsar yang diriwayatkan Mujahid dari Abdullah bin 'Amr:

من صلى أربعا بعد العشاء كن كقدرهن من ليلة القدر

“Barangsiapa yang sholat empat rokaat setelah Isya, hal itu seperti sholat empat rokaat saat lailatul qodr.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonafnya)

Para rowinya tsiqoh akan tetapi diperselisihkan oleh para Ulama penyimakan Mujahid dari Abdullah bin 'Amr, dikatakan Mujahid belum pernah mendengar dari Abdullah bin 'Amr sebagaimana yang disinggung oleh Al-Hafidzh Ibnu Hajar dalam "Tahdzibut Tahdzib".

Kendati demikian, di sana ada atsar shohih dari sebagian Shohabat yang lain seperti Ibnu Mas'ud tentang keutamaan sholat empat rokaat setelah Isya seperti sholat empat rokaat di malam qodr, sebagian Ulama menghukumi marfu'-nya atsar tersebut (yakni derajatnya seperti hadits Nabi shollallahu 'alaihi wasallam), namun sebagian Ulama yang lain bertawaqquf (berhenti tidak mengomentari) tentang keutamaannya meski amalan sholatnya tidak mereka nafikan.

Adapun riwayat yang shohih terkait sholat sunnah empat rokaat setelah Isya dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhori dari Ibnu 'Abbas bahwa Nabi shollallahu 'alaihi wasallam sholat empat rokaat setelah Isya di rumah salah seorang isteri beliau, Maimunah binti Al-Harits, tanpa disebutkan keutamaannya. Dan pendapat yang rojih sebagaimana yang dinyatakan Ibnu Qudamah bahwa sholat tersebut adalah sholat sunnah mutlaq yang menjadi bagian dari qiyamul lail (menghidupkan malam) bukan sholat sunnah rowatib. Sedangkan sholat tahajjud disyaratkan tidur terlebih dahulu setelah Isya, sehingga niatnya tidak bisa digabungkan di awal waktu, wa billahit tawfiq.

Fikri Abul Hasan

Telegram Channel
https://t.me/manhajulhaq

0 comments:

Posting Komentar