Jumat, 15 September 2017

Kritik Para Ulama yang Dipandang Sebelah Mata

Sa’id bin Al-Musayyib (94 H) melihat seseorang mengerjakan sholat lebih dari dua rokaat setelah fajar, orang itu memanjangkan rukunya dan sujudnya, lantas beliau melarangnya, maka dia berkata:

يا أبا محمد يعذبني الله على الصلاة ؟ قال : لا ولكن يعذبك على خلاف السنة

“Wahai Abu Muhammad (kun-yah Sa’id), apakah Allah akan mengazabku lantaran aku sholat?” Lalu beliau menjawab, “Tidak! Tetapi Allah akan mengazabmu karena engkau menyelisihi sunnah (cara ibadah Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam).” (Riwayat Ad-Darimi dalam Musnadnya 1/404) 

Syaikh Al-'Allamah Al-Albani mengomentari kisah di atas, “Ini adalah jawaban Sa’id bin Al-Musayyib yang sangat menakjubkan. Jawaban ini sekaligus sebagai senjata yang kuat dalam menyikapi ahlul bid’ah yang suka mengklaim baik kebanyakan bid’ahnya dengan alasan dzikir dan sholat. Sanad riwayat ini shohih." (Irwa’ul Gholil 2/236) 

Maka pengingkaran terhadap bid'ah dan ahlul bid'ah sebetulnya sebagai bukti sikap rohmah para Ulama terhadap umat yang acapkali dipandang sebelah mata, karena Allah berfirman:

فليحذر الذين يخالفون عن أمره أن تصيبهم فتنة أو يصيبهم عذاب أليم

“Maka orang-orang yang menyelisihi perintahnya hendaklah mereka takut akan ditimpa fitnah (syirik) atau azab yang pedih.” (An-Nur: 63)

Para Ulama mengingkari, membantah dan menjelaskan kesalahan bukan dalam rangka menyerang pribadi atau keluar dari kebenaran, akan tetapi bertujuan untuk memahamkan manusia kepada al-haq dan menjaga agama ini dari perubahan.

Fikri Abul Hasan

Telegram Channel
https://t.me/manhajulhaq

0 comments:

Posting Komentar