Kamis, 07 September 2017

Konsekuensi Berilmu Beramal

Al-Imam Al-Bukhori meriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, “Bahwa Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pernah memakai cincin dari emas lantas orang-orang juga ikut memakainya, lalu Nabi membuangnya dan beliau bersabda, “Aku tidak akan memakainya lagi selama-lamanya.” Kontan merekapun ikut membuangnya.”

Ibnu Hajar Al-‘Asqolani berkata, “Riwayat ini menunjukkan para Shohabat senantiasa meneladani semua perbuatan Nabi shollallahu 'alaihi wasallam. Selama beliau menetapkannya mereka ikuti, jika beliau melarangnya maka mereka tinggalkan.” (Fat-hul Bari 1/321)

Dari Dawud bin Abi Hind, dari An-Nu’man bin Salim, dari ‘Amr bin Aus berkata, telah menceritakan kepadaku 'Anbasah bin Abi Sufyan sebuah hadits ketika dia sakit yang membuatnya meninggal, dia berkata, aku mendengar Ummu Habibah berkata, Aku mendengar Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

من صلى اثنتي عشرة ركعة في يوم وليلة بني له بهن بيت في الجنة

“Barangsiapa sholat duabelas rokaat sehari semalam maka akan dibangunkan untuknya sebuah rumah di surga.”

Ummu Habibah berkata, "Maka aku tidak pernah meninggalkannya semenjak aku mendengarnya dari Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam". 'Anbasah juga berkata, "Maka aku tidak pernah meninggalkannya semenjak aku mendengarnya dari Ummu Habibah". ‘Amr bin Aus juga berkata, "Maka aku tidak pernah meninggalkannya semenjak aku mendengarnya dari 'Anbasah". An-Nu’man bin Salim juga berkata, "Maka aku tidak pernah meninggalkannya semenjak aku mendengarnya dari ‘Amr bin Aus"." (HR. Muslim 1198)

Sholat duabelas rokaat dalam sehari semalam adalah sholat sunnah rowatib yaitu sholat dua rokaat sebelum Shubuh, empat rokaat sebelum Dzhuhur dan dua rokaat setelahnya, dua rokaat setelah Maghrib dan dua rokaat setelah 'Isya.

Demikian perhatian para Shohabat dalam meneladani sunnah (ajaran) Nabi shollallahu 'alaihi wasallam. Tidak hanya dalam perkara yang wajib, amalan yang mustahab (anjuran) mereka berlomba-lomba menjalankannya. Begitupula dalam perkara yang dilarang, tidak berat hati untuk meninggalkannya. Karena setiap perkara yang diperintah oleh Nabi shollallahu 'alaihi wasallam pasti mendatangkan kebaikan, sebaliknya perkara yang dilarang  pasti mendatangkan kejelekan. Dan tujuan mempelajari ilmu adalah untuk diamalkan, inilah yang disebut ilmu yang bermanfaat.

Fikri Abul Hasan

Telegram Channel
https://t.me/manhajulhaq

0 comments:

Posting Komentar