Jumat, 08 September 2017

Azab Berupa Kezaliman Penguasa

Sulaiman bin Ali Ar-Rib'i berkata, “Ketika berlangsung fitnah Ibnul Asy’ats yang memberontak kepada Al-Hajjaj bin Yusuf, di sana ada 'Uqbah bin Abdil Ghofir, Abul Jauza, Abdullah bin Gholib beserta pendukungnya mendatangi Al-Hasan Al-Bashri lalu mereka berkata:

"Wahai Abu Sa’id! (kun-yah Al-Hasan Al-Bashri), bagaimana pendapat engkau tentang memerangi orang yang melampaui batas ini (yakni Al-Hajjaj), dia telah menumpahkan darah yang harom, mengambil harta yang harom, meninggalkan sholat, dan berlaku ini dan itu?! Mereka juga menyebutkan perbuatan Al-Hajjaj yang lain.

Maka Al-Hasan Al-Bashri menjawab, "Aku berpendapat kalian tidak boleh memeranginya, karena jika itu adalah hukuman dari Allah sungguh kalian tidak akan mampu menolak azab Allah dengan pedang-pedang kalian, namun jika ini sebagai ujian, maka hendaklah kalian bersabar sampai Allah memberi keputusan dan Allah adalah sebaik-baik Pemberi keputusan!"

Lantas mereka (para pemberontak) itu pergi dari sisi Al-Hasan sambil berkata, "Apakah kita akan menaati orang kafir non Arab ini?! (Yakni mereka mencela nasab Al-Hasan karena tidak sejalan dengan hawa nafsu mereka), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang Arab. Akhirnya mereka ikut memberontak bersama Ibnul Asy’ats, dan mereka semua terbunuh.” (Riwayat Ibnu Sa’d dalam "Ath-Thobaqotul Kubro" 7/163-164 dan Ad-Daulabi dalam "Al-Kuna" 2/121 dengan sanad yang shohih)

Begitulah gambaran fitnah, tetapi manusia tergesa-gesa menyikapinya sehingga Allah serahkan urusannya kepada diri-diri mereka. Akibatnya yang terjadi kerusakan dan kezaliman yang semakin bertambah.

Maka hendaklah senantiasa kita bermuhasabah dengan memperbaiki diri, keluarga dan masyarakat agar Allah mengampuni dosa-dosa kita. Tegakkan amar ma'ruf nahi munkar dengan cara yang ma'ruf serta saling berwasiat di atas kebenaran dan kesabaran. Sungguh kata Ibnu Mas'ud, "Sederhana di atas sunnah jauh lebih baik daripada bersusah payah tetapi di atas bid’ah."
____________________________

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar