Rabu, 10 Mei 2017

Waspada Ilmu yang Tidak Bermanfaat

Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam berdoa:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan dari hati yang tidak khusyu’, dan dari jiwa yang tidak merasa puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan.” (HR. Muslim 2722)

Abdullah bin Mas'ud rodhiyallahu 'anhu berkata:

إن أقواما يقرءون القرآن لا يجاوز تراقيهم ولكن إذا وقع في القلب فرسخ فيه نفع

"Sungguh ada suatu kaum yang membaca Al-Qur’an akan tetapi bacaan mereka tidak melewati kerongkongannya. Andai saja bacaannya itu masuk ke dalam hati mereka niscaya akan bermanfaat.” (Atsar riwayat Ahmad, Muslim 822, Ibnu Khuzaimah 538)

Para Ulama menjelaskan bahwa makna ilmu yang tidak bermanfaat adalah ilmu yang tidak menumbuhkan rasa takut kepada Allah, tidak mempengaruhi keimanan, tidak diamalkan (meninggalkan kewajiban).

Al-Hasan Al-Bashri berkata: 

العلم علمان : فعلم في القلب فذاك العلم النافع ، وعلم على اللسان فذلك حجة الله عز وجل على ابن آدم

"Ilmu ada dua macam, yaitu ilmu yang menumbuhkan rasa takut dalam hati, inilah ilmu yang bermanfaat, dan ilmu yang hanya sebatas di lisan, ini yang menjadi hujjah Allah atas anak Adam." (Mirqotul Mafatih Syarh Misykatil Mashobih 1/478)

Fikri Abul Hasan 

Telegram Channel
http://bit.ly/2o6nfMe

0 comments:

Posting Komentar