Kamis, 13 April 2017

Ushul Fiqh

Ushul fiqh terdiri dari dua kata, "ushul" yang berarti fondasi, "fiqh" yang berarti pemahaman. 

Sedangkan secara istilah pengertian ushul fiqh adalah:

معرفة الأحكام الشرعية العملية بأدلتها التفصيلية

"Mengetahui hukum-hukum syariat yang bersifat praktis berdasarkan dalil-dalilnya secara rinci."

Adapun bila ditinjau dari konteks cabang ilmu tertentu pengertian ushul fiqh adalah:

علم يبحث عن أدلة الفقه الإجمالية وكيفية الإستفادة منها وحال المستفيد

"Ilmu yang mengkaji panduan-panduan fiqh secara global dan bagaimana cara menyimpulkan hukum dari dalil-dalilnya serta mengetahui keadaan mujtahid yang menyimpulkan hukum."

Secara global maksudnya berupa kaidah-kaidah umum seperti, “Perintah menunjukkan wajib”, “larangan menunjukkan harom", "sahnya sesuatu menunjukkan pemberlakuan".

Cara menyimpulkan hukum dari dalil-dalilnya maksudnya mengetahui bagaimana cara menyimpulkan hukum dengan mempelajari lafal-lafalnya maupun petunjuknya seperti bersifat umum ataukah khusus, mutlaq ataukah muqoyyad, nasikh ataukah mansukh, ataupun yang lainnya.

Maka jika hal tersebut sudah diketahui akan mudah menyimpulkan hukum dari dalil-dalil fiqh.

Faidah Mempelajari Ushul Fiqh

Ushul fiqh adalah ilmu yang mempunyai kedudukan yang sangat agung serta manfaat yang sangat banyak. 

Di antara faidahnya adalah kemampuan mengeluarkan hukum-hukum syariat dari dalil-dalilnya di atas fondasi pemahaman yang benar.

Orang yang pertama kali menyusun ushul fiqh sebagai bidang ilmu tersendiri adalah Muhammad bin Idris Asy-Syafii atau yang lebih dikenal dengan Al-Imam Asy-Syafii rohimahullah. 

Kemudian para ulama setelah beliau melanjutkannya. Mereka menyusun karya-karya dalam bidang ushul fiqh yang beraneka ragam, ada yang dalam bentuk prosa maupun syair, ada yang ringkas maupun yang luas, sehingga ushul fiqh menjadi cabang ilmu tersendiri yang memiliki keistimewaan. (Disarikan dari kitab "Al-Ushul min 'Ilmil Ushul" hal. 5 & 6 Syaikh Al-'Allamah Al-'Utsaimin)

Fikri Abul Hasan 




0 comments:

Posting Komentar