Rabu, 19 April 2017

Benarkah Isro' Mi'roj Terjadi Pada Tanggal 27 Rojab?

Al-Hafidzh Ibnu Rojab berkata:

وقد روي انه كان في شهر رجب حوادث عظيمة ، ولم يصح شيء من ذلك ، فروي أن النبي صلى الله عليه وسلم ولد في أول ليلة منه ، وأنه بعث في السابع والعشرين منه  ، وقيل : في الخامس والعشرين , ولايصح شيء من ذلك ، وروي بإسناد لا يصح عن القاسم بن محمد أن الاسراء بالنبي صلى الله عليه وسلم كان في سابع وعشرين من رجب ، وأنكر ذلك إبراهيم الحربي وغيره

”Telah diriwayatkan konon di bulan Rojab banyak terjadi peristiwa-peristiwa besar, akan tetapi tidak ada satupun riwayat yang shohih yang menetapkannya. Disebutkan bahwa Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam lahir pada awal malam bulan Rojab dan beliau diutus pada tanggal 27 Rojab. Ada juga yang mengatakan bahwa hal itu terjadi pada tanggal 25 Rojab. Semua pemberitaan itu tidak ada yang akurat. Diriwayatkan dengan sanad yang tidak shohih dari Al-Qosim bin Muhammad bahwa Isro'-nya Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam terjadi pada tanggal 27 Rojab. Riwayat ini juga diingkari oleh Ibrohim Al-Harbi dan para Ulama selain beliau.” (Latho’iful Ma’arif hal. 169)

Al-Hafidzh Ibnu Hajar Al-Asqolani berkata, "Ada banyak perbedaan pendapat di antara Ulama dalam menentukan kapan terjadinya peristiwa Isro’ Mi’roj." (Fat-hul Bari 7/203)

Banyaknya perbedaan pendapat itu menunjukkan bahwa penetapan kapan terjadinya Isro' Mi'roj tidak termasuk perkara ushul (pokok) dalam agama ini. Maka tidak dianjurkan mencari tahu kapan persisnya terjadi peristiwa tersebut. Kewajiban kita adalah mengimaninya sesuai dengan pemberitaan Allah dan Rosul-Nya sebagaimana yang diimani oleh para shohabat Nabi rodhiyallahu 'anhum.

Andaikata Isro' Mi'roj terjadi tanggal 27 Rojab juga tidak dibenarkan menyambutnya dengan peringatan seperti perbuatan orang-orang Nashoro yang memperingati kenaikan Nabi 'Isa 'alaihissalam. Seandainya peringatan itu baik tentu para shohabat telah mendahului kita dalam mengamalkannya. Karena Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang beramal dengan suatu amalan yang bukan bersumber dari ajaran kami maka tertolak." (HR. Muslim 1718)
______________________________

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar