Kamis, 26 Januari 2017

Rizki Halal & Thoyyib

Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

"Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi thoyyib (baik) dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithon karena sesungguhnya syaithon adalah musuh yang nyata bagimu." (Al-Baqoroh: 168)

Syaikh Al-'Allamah As-Sa'di berkata:

هذا خطاب للناس كلهم, مؤمنهم وكافرهم، فامتن عليهم بأن أمرهم أن يأكلوا من جميع ما في الأرض، من حبوب, وثمار, وفواكه, وحيوانات حالة كونها { حَلَالًا } أي: محللا  لكم تناوله، ليس بغصب ولا سرقة, ولا محصلا بمعاملة محرمة أو على وجه محرم، أو معينا على محرم. { طَيِّبًا } أي: ليس  بخبيث, كالميتة والدم, ولحم الخنزير, والخبائث كلها، ففي هذه الآية, دليل على أن الأصل في الأعيان الإباحة، أكلا وانتفاعا

"Pesan dalam ayat ini ditujukan kepada manusia seluruhnya baik mukmin maupun kafir; Allah memberi karunia-Nya kepada mereka dengan memerintahkan mereka agar memakan apa saja yang ada di muka bumi berupa biji-bijian, buah-buahan, dan hewan-hewan selama keadaannya halal. Halal yaitu dibolehkan bagi kalian untuk memakannya, tidak dengan cara merampas, mencuri, tidak pula dengan transaksi yang harom, atau cara-cara harom yang lain, atau untuk membantu yang harom. Thoyyiban yaitu tidak khobits (jelek) seperti bangkai, darah, daging babi, dan dzat-dzat yang jelek lainnya. Maka dalam ayat ini terkandung dalil bahwa hukum asal segala sesuatu mubah; baik untuk dimakan atau dimanfaatkan (sampai ada dalil yang menunjukkan keharomannya, -pent)." (Taisirul Karimirrohman Fi Tafsir Kalamil Mannan hal. 80)

"Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithon karena sesungguhnya syaithon adalah musuh yang nyata bagimu" yakni jalan-jalan syaithon yang dia perintahkan dengannya yaitu segala bentuk kedurhakaan berupa kekufuran, kefasikan, kezaliman. (Idem)

Demikian pula menghalalkan apa yang diharomkan oleh Allah dan mengharomkan apa yang dihalalkan-Nya, semua ini merupakan langkah-langkah syaithon yang akan menjerumuskan manusia kepada kebinasaan.

Dahulu para Salaf bila keluar rumah isteri-isteri mereka berpesan:

إياك وكسب الحرام فإنا نصبر على الجوع ولا نصبر على النار

“Jauhilah olehmu penghasilan yang harom, karena kami mampu bersabar lantaran lapar, namun kami tidak mampu bersabar dari api neraka.” (Mukhtashor Minhajul Qoshidin 2/16)

Fikri Abul Hasan

Telegram Channel
Join @manhajulhaq

0 comments:

Posting Komentar