Kamis, 08 Desember 2016

Sikap Tamayyuz Salafy

Dari Sa'id bin Sallam Al-Bashri berkata, aku mendengar Abu Hanifah An-Nu'man berkata:

لقيت عطاء بمكة فسألته عن شيء ، فقال : من أين أنت؟ فقلت : من أهل الكوفة. قال : أنت من أهل القرية الذين فارقوا دينهم وكانوا شيعا ؟ قلت : نعم ! قال: فمن أي الأصناف أنت ؟ قلت : ممن لا يسب السلف ويؤمن بالقدر ، ولا يكفر أحدا من أهل القبلة بذنب. فقال عطاء : عرفت فالزم. 

"Aku berjumpa dengan 'Atho di Makkah maka aku bertanya kepadanya tentang suatu perkara; lalu beliau berkata, "Engkau darimana?" Aku (Abu Hanifah) menjawab, "Dari penduduk Kufah". 'Atho berkata, "Engkau berasal dari kota yang penduduknya telah memecah belah agama mereka dan menjadi bergolong-golongan". Aku katakan, "Ya!". 'Atho bertanya lagi, "Engkau dari golongan yang mana?" Aku menjawab, "Dari golongan yang tidak mencela Salafussholih, beriman kepada qodar (taqdir baik dan buruk), dan tidak mengkafirkan seorangpun lantaran dosa (maksiat)." 'Atho berkata, "Engkau telah mengetahuinya maka tetaplah berpegang (dengan al-haq)." (Tarikh Baghdad 13/231)

Golongan yang mencela Salaf adalah Syi'ah, golongan yang menolak beriman kepada taqdir adalah Qodariyyah, sedangkan golongan yang mengkafirkan Muslimin karena maksiat adalah Khowarij.

Imam-imam Salaf senantiasa memisahkan diri dari ahlul bid'ah dimanapun mereka berada. Inilah sikap tamayyuz yang menjadi prinsip dakwah Salafiyyah.

Tamayyuz yakni memisahkan diri dari orang-orang yang menyelisihi manhaj dan aqidah Salaf. Tujuannya agar al-haq terbedakan dari al-batil, Ahlussunnah terbedakan dari ahlul bid'ah, Salafy terbedakan dari hizbi sehingga kaum Muslimin selamat dari penyimpangan.

Syaikh Al-'Allamah Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i berkata:

التميز ﺃﻱ ﺍﻻ‌ﻧﻔﺼﺎﻝ ﻋﻨﻬﻢ ﻓﻼ‌ يجالسون ﻭ ﻻ‌ يحضر ﻣﺤﺎﺿﺮﺍﺗﻬﻢ 

"Tamayyuz yaitu memisahkan diri dari mereka (ahlul bid'ah), tidak duduk bercengkrama dengan mereka dan tidak menghadiri kajian-kajian mereka." (Nubdzah Mukhtashoroh min Nasho'ih Asy-Syaikh Muqbil hal. 61)

Lalu bagaimana dengan perbuatan Ibnu 'Abbas yang mendatangi kampung takfiri Khowarij??

Jawab, beliau datang untuk menegakkan hujjah serta membantah syubhat, bukan untuk bermujamalah (basa-basi) dan menolerir kebid'ahannya. Dengan izin Allah sebagian besar dari mereka rujuk kepada al-haq dan meninggalkan kebatilannya.

Fikri Abul Hasan 

Telegram Channel
https://t.me/manhajulhaq

0 comments:

Posting Komentar