Rabu, 14 September 2016

Khilafah Bukan Tujuan Dakwah

Kepemimpinan, daulah, maupun khilafah bukanlah tujuan dakwah para Nabi 'alaihimussholatu wassalam. Semua itu hanyalah sarana yang akan mengantarkan manusia kepada hakikat tauhid yaitu menghambakan diri hanya kepada Allah semata. Allah berfirman:

وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka hanya beribadah kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56)

Allah juga berfirman:

ولقد بعثنا في كل أمة رسولا أن اعبدوا الله واجتنبوا الطاغوت 

“Sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang Rosul (yang menyerukan), "Sembahlah oleh kalian Allah semata dan jauhilah thoghut.” (An-Nahl: 36)

Al-Imam Abul Hasan Al-Mawardi, "Kepemimpinan diwujudkan sebagai sarana untuk melanjutkan "Khilafah An-Nubuwwah" yang bertujuan menjaga agama dan mengatur urusan dunia. Menegakkan kepemimpinan sesuai syariat hukumnya wajib secara ijma’ bagi pihak yang berwenang dalam urusan tersebut.” (Al-Ahkam As-Sulthoniyyah hal. 5-6)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, "Tujuan utama kepemimpinan adalah memperbaiki agama umat. Manakala kepemimpinan jauh dari nilai-nilai Islam maka negara akan hancur, nasib rakyat terlantar dan segala fasilitas dunia yang dimiliki sia-sia." (As-Siyasah Asy-Syar'iyyah ta'liq Syaikh Al-'Utsaimin hal. 69)

Allah berfirman:

وعد الله الذين آمنوا منكم وعملوا الصالحات ليستخلفنهم في الأرض كما استخلف الذين من قبلهم وليمكنن لهم دينهم الذي ارتضى لهم وليبدلنهم من بعد خوفهم أمنا يعبدونني لا يشركون بي شيئا ومن كفر بعد ذلك فأولئك هم الفاسقون

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang beramal sholih, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Allah memberi kekuasaan pada orang-orang sebelum mereka. Dan Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhoi-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merubah keadaan mereka, setelah mereka dalam keadaan ketakutan menjadi aman tentram, mereka tetap mentauhidkan Aku dan tidak berbuat kesyirikan sedikitpun. Dan barangsiapa tetap kufur setelah itu, maka mereka adalah orang-orang yang fasik.” (An-Nur: 55)

Demikian janji Allah atas orang-orang yang beriman dan beramal sholih. Selama kaum Muslimin mentauhidkan Allah, berlepas diri dari kesyirikan, meninggalkan kebid'ahan yang menjadi jembatan kesyirikan dan kekufuran, maka Allah akan jadikan mereka berkuasa di muka bumi sebagaimana kekuasaan yang dicapai oleh umat-umat terdahulu.

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar