Kamis, 21 Juli 2016

Tauhid & Manhaj Salaf Hakikat Persatuan

Sungguh telah tersebar -walillahil hamd- dakwah kepada manhaj Salaf dan seruan untuk berpegang teguh dengannya, akan tetapi di sana ada orang yang berkata, “Sungguh dakwah Salafiyyah memecah belah barisan Muslimin dan mencabik-cabik serta menjadikan sebagian mereka menghantam sebagian yang lain, akibatnya mereka sibuk dengan urusan mereka sendiri dan mengabaikan musuh-musuh mereka yang hakiki." Apakah klaim ini benar dan apa nasehat antum ya Syaikh?

Jawab Syaikh Al-'Allamah Sholih Al-Fawzan: 

هذا من قلب الحقائق، لأن الدعوة إلى التوحيد ومنهج السلف الصالح تجمع الكلمة، وتوحّد الصَّف، كما قال الله – تعالى - : 

"Ini termasuk pemutarbalikan fakta, dakwah kepada tauhid dan manhaj Salafussholih itulah yang sesungguhnya akan menyatukan kalimat umat dan menyatukan barisan mereka, sebagaimana firman Allah ta’ala:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا

“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya dengan tali Allah dan jangan kalian bercerai-berai.” 

Allah juga berfirman:

إِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ

“Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua, agama yang satu dan Aku adalah Robbmu, maka beribadahlah kepada-Ku.” 

فلا يمكن للمسلمين أن يتَّحِدوا إلا على كلمة التوحيد ومنهج السلف، وإذا سمحوا للمناهج المخالفة لمنهج السلف الصالح تفرّقوا واختلفوا، كما هو الواقع اليوم. فالذي يدعو إلى التوحيـد، ومنهج السلف؛ هو الذي يدعو إلى الاجتماع، والذي يدعو إلى خلافه؛ هو الذي يدعو إلى الفُرقـة والاختلاف 

Maka mustahil kaum Muslimin bersatu kecuali tegak di atas kalimat tauhid dan manhaj Salaf. Andaisaja mereka dibolehkan memilih manhaj-manhaj alternatif yang menyelisihi manhaj Salaf, niscaya mereka akan terpecah belah seperti yang terjadi saat ini. Maka orang yang menyeru kepada tauhid dan manhaj Salaf hakikatnya dia mengajak kepada persatuan, sedangkan orang yang mengajak menyelisihi manhaj Salaf maka dialah sebetulnya yang mengajak kepada perpecahan dan perselisihan." (Al-Ajwibah Al-Mufidah 'an As'ilatil Manahij Al-Jadidah soal 61)

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar