Minggu, 03 Juli 2016

Malam yang Lebih Utama dari Lailatul Qadr

Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:

ألا انبئكم بليلة أفضل من ليلة القدر؟ حارس حرس في أرض خوف لعله ألا يرجع إلى أهله

"Maukah kalian aku beritahu dengan suatu malam yang lebih baik nilainya dari lailatul qodr? Yaitu malam orang yang berjaga di medan jihad yang dikhawatirkan (musuh akan menyerang) karena boleh jadi dia tidak kembali lagi kepada keluarganya.” (Silsilah Ash-Shohihah 2811)

Beliau juga bersabda:

موقف ساعة في سبيل الله خير من قيام ليلة القدر عند الحجر الأسود 

"Berdiri sesaat di medan jihad fi sabilillah nilainya lebih baik dari mendirikan sholat malam saat lailatul qodr di sisi Hajar Aswad." (Silsilah Ash-Shohihah 1068 - Faidah dari @MiraathNet)

Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam mensifati Ath-Tho’ifah Al-Manshuroh sebagai orang-orang yang senantiasa berperang di atas manhaj yang haq:

لا تزال طائفة من أمتي يقاتلون على الحق ظاهرين إلى يوم القيامة

“Akan senantiasa muncul sekelompok dari umatku orang-orang yang berperang di atas al-haq (manhaj yang benar) dan mereka menang hingga hari kiamat.” (HR. Ahmad 14424, Muslim 229, Abu Dawud 2128, Ibnu Hibban 6976, Al-Hakim 8472)

Al-Imam An-Nawawi menerangkan siapakah Ath-Tho’ifah Al-Manshuroh yang dimaksud dalam hadits setelah beliau mengompromikan riwayat-riwayatnya:

ويُحتَمل أن هذه الطائفة مفرَّقة بين أنواع المؤمنين، منهم شجعانٌ مقاتلون، ومنهم فقهاء، ومنهم محدِّثون، ومنهم زهَّاد، وآمرون بالمعروف وناهون عن المنكر، ومنهم أهل أنواع أخرى من الخير، ولا يلزم أن يكونوا مجتمعين، بل قد يكونون متفرقين في أقطار الأرض

“Kelompok tersebut dibawa kepada beberapa makna dari kelompok-kelompok yang ada di antara kaum mukminin. Mereka adalah para pemberani yang berperang (di atas al-haq), mereka juga ahli fiqh, ahli hadits, orang-orang yang zuhud, orang yang memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar serta ahli kebaikan yang lainnya. Hal itu tidaklah mengharuskan mereka berkumpul pada satu tempat yang sama, bahkan terkadang keberadaan mereka terpisah-pisah di berbagai penjuru dunia.” (Syarh Shohih Muslim 13/65)

Semoga Allah senantiasa menolong para mujahidin fi sabilillah yang berjihad di atas manhaj Ahlussunnah dengan bimbingan para Ulama.

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar