Rabu, 22 Juni 2016

Inilah Alasan Mengapa Kaum Wanita Banyak Menjadi Penghuni Neraka

Dari Abu Sa'id Al-Khudri, ia berkata:

خرج رسول الله صلى الله عليه وسلم في أضحى أو فطر إلى المصلى ، فمر على النساء ، فقال : يا معشر النساء تصدقن فإني أريتكن أكثر أهل النار فقلن : وبم يا رسول الله ؟ قال : تكثرن اللعن ، وتكفرن العشير 

"Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam keluar di hari raya 'Iedul Adh-ha atau 'Iedul Fithri menuju lapangan (tempat sholat), maka beliau melewati para wanita dan beliau bersabda, “Wahai sekalian kaum wanita bershodaqohlah, karena sungguh telah diperlihatkan kepadaku bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah kalian.” Maka kami (para wanita) bertanya, "Apa sebabnya wahai Rosulullah?" Beliau berkata, "Karena banyak melaknat dan kufur terhadap suami." (HR. Al-Bukhori 304)

Kata laknat jika berasal dari Allah maka maknanya adalah dijauhkan dari rohmat-Nya. Sedangkan jika berasal dari makhluk maka maknanya cacian, hinaan, kutukan, celaan atau doa kejelekan. Ibnul Atsir berkata:

ومن الخلق السب والدعاء

"(Kata laknat) jika berasal dari makhluk bermakna cacian dan doa kejelekan." (An-Nihayah fi Ghoribil Hadits 4/220)

Asy-Syaikh Al-'Allamah Abdul Aziz bin Baz menerangkan:

(تكثرن اللعن) يعني الشتم والسب والكلام السيء، اللعن يطلق على الكلام السيء ولو ما فيه لعن الله فلان

"Sabda Nabi shollallahu 'alaihi wasallam (banyak melaknat) maknanya sumpah serapah, cacian dan perkataan yang jelek. Kata laknat dimutlakkan kepada perkataan yang jelek sekalipun di dalamnya tidak ada ungkapan, "Semoga Allah melaknat Fulan"." (binbaz)

Maka ghibah, namimah (mengadu domba), cacian, hasutan, celaan, hujatan, hinaan, fitnah, menuduh, membicarakan aib orang tanpa alasan yang benar, semua itu termasuk cakupan laknat yang umumnya dilakukan oleh kaum wanita ketika mereka berkumpul dalam sebuah majelis.

Adapun kufur terhadap suami pengertiannya adalah mengingkari kebaikan-kebaikan suami. Hal itu telah ditegaskan oleh Nabi shollallahu 'alaihi wasallam, "Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka (isteri) dalam rentang waktu yang panjang, lalu dia melihat sesuatu pada dirimu yang dia benci maka dia akan mengatakan, "Aku tidak pernah melihat pada dirimu kebaikan sedikitpun.” (HR. Al-Bukhori)

Faidah:

1. Hadits yang mulia ini menunjukkan bahwa agama Islam sangat menekankan perbaikan akhlaq dan amat besar perhatiannya terhadap urusan kaum wanita.  

2. Para wanita yang berakal hendaklah dia merasa takut tatkala mendengar hadits ini, takut kepada Allah dan takut dari ancaman azab neraka.

3. Anjuran memperbanyak shodaqoh dan bertaubat kepada Allah sebagaimana perintah Nabi shollallahu 'alaihi wasallam, "Wahai sekalian kaum wanita bershodaqahlah dan perbanyaklah istighfar." (HR. Muslim). Kedua amalan ini dapat menjadi sebab keselamatan seseorang dari ancaman api neraka.

4. Bahaya lisan bila digunakan dalam perkara yang tidak diridhoi Allah. “Apa yang menyebabkan kalian masuk ke dalam neraka Saqor? Mereka menjawab, "Dahulu kami bukan termasuk orang-orang yang mendirikan sholat, dan kami juga tidak memberi makan orang miskin, bahkan kami suka berbincang-bincang (perkara yang tidak dimengerti) bersama orang-orang yang membicarakannya, dan kami mendustakan tentang adanya hari kiamat hingga datang menjemput kami kematian.” (Al-Muddattsir: 42-47)

5. Akhlaq dan aqidah memiliki hubungan yang erat, "Orang-orang Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaqnya." (HR. At-Tirmidzi beliau berkata "Hasan Shohih")

6. Besarnya hak suami di hadapan isterinya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Tak ada hak yang lebih wajib untuk dipenuhi oleh seorang wanita setelah hak Allah dan Rosul-Nya selain hak suaminya.” (Majmu’ Fatawa 32/275)

7. Surga dan neraka sudah tercipta. Keyakinan ini termasuk prinsip aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah yang telah disepakati oleh para Ulama.

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar