Minggu, 27 Maret 2016

Klasifikasi Jihad

Al-Imam Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah mengklasifikasi jihad dalam empat tingkatan,

“Yaitu "Jihadun Nafs" (jihad melawan kebodohan diri dengan ilmu dan pemahaman yang benar), lalu "Jihadus Syaithon" (melawan syubhat dan syahwat), lalu "Jihadul Kuffar wal Munafiqin" (melawan orang-orang kafir dan makar orang-orang munafik), kemudian "Jihad Arbabidzzhulm wal Bida’ wal Munkarot" (melawan pentolan kezaliman, ahlul bid’ah, tokoh-tokoh kemunkaran).” (Zadul Ma'ad fi Hadyi Khoiril ‘Ibad 3/10 secara ringkas)

Jihadun Nafs melalui empat tahapan yaitu berilmu, beramal, berdakwah, dan bersabar.

Jihadus Syaithon yaitu melawan syubhat dengan ilmu dan mengendalikan syahwat dengan sabar.

Jihadul Kuffar wal Munafiqin yaitu dengan jiwa, harta, lisan sebagaimana yang ditunjukkan oleh hadits shahih, "Perangilah kaum musyrikin dengan harta, jiwa dan lisan kalian.”

Orang kafir yang boleh diperangi hanyalah kafir harbi yakni orang-orang kafir yang menampakkan permusuhannya terhadap Islam dan kaum Muslimin. Sedangkan kafir dzimmi yang mau hidup berdampingan dengan kaum Muslimin maka terjaga darahnya, hartanya dan kehormatannya sekalipun kekafiran mereka tetap dibenci.

Jihad Arbabidzzhulm wal Bida' wal Munkarot yaitu dengan tangan, lisan, hati (meninggalkannya), sebagaimana dalam hadits shahih, "Barangsiapa di antara kalian yang melihat suatu kemunkaran maka hendaklah ia ubah dengan tangannya, apabila tidak mampu maka dengan lisannya, apabila tidak mampu maka dengan hatinya dan itulah selemah-lemahnya iman.”

Rosulullah ﷺ bersabda:

ُإِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمْ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ ذُلًّا لَا يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ

“Apabila kalian saling berjual-beli dengan cara ‘inah (batil), sibuk mengikuti ekor sapi (peternakan), ridho dengan pertanian, dan meninggalkan jihad, maka Allah akan timpakan kehinaan atas kalian. Dia tidak akan mencabutnya dari kalian sampai kalian kembali kepada agama kalian.” (HR. Ahmad 4987, Abu Dawud 3462 dinilai shohih oleh Syaikh Al-Albani dalam “Shohih Sunan Abi Dawud”)

Perlu kita ingat, tujuan utama jihad adalah untuk meninggikan kalimat tauhid dan menjadikan agama seluruhnya hanya untuk Allah. Bukan untuk mendirikan negara maupun tujuan-tujuan lainnya.

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar