Minggu, 17 Januari 2016

Adab-Adab di Majelis Ilmu

Al-Hasan bin 'Ali berkata kepada puteranya:

إذا جالست العلماء فكن على أن تسمع أحرص منك على أن تقول و تعلم حسن الاستماع كما تتعلم حسن القول و لا تقطع على أحد حديثه

"Apabila engkau bermajelis dengan orang-orang yang berilmu maka bersemangatlah untuk mendengar ketimbang berbicara. Belajarlah mendengar yang baik sebagaimana engkau belajar berbicara. Janganlah engkau memutus pembicaraan orang.” (Jami' Bayanul 'Ilmi wa Fadhlih 2/148 dalam riwayat lain disebutkan dari Al-Hasan Al-Bashri)

Ahmad bin Sinan berkata, “Tak ada seorangpun yang berbicara di majelis Abdurrohman bin Mahdi, alat tulis tak bersuara, tak ada orang yang bangkit seolah di kepala mereka ada burung yang hinggap.” (Tadzkirotul Huffadzh 1/331)

Perhatikan baik-baik ilmu yang disampaikan guru agar dapat dipahami dengan benar. Bukan mengajak orang berbicara, memainkan ponsel atau sibuk sendiri dengan aktivitas yang lain; perangai-perangai semacam ini menyelisihi adab dan bentuk tidak menghargai ilmu.

Para tholabatul 'ilmi juga dianjurkan untuk mengenakan pakaian yang bersih, rapih dan memakai wewangian (bagi laki-laki) serta bersabar menunggu guru yang belum kunjung hadir. Semua ini merupakan adab yang disampaikan oleh para Ulama tatkala menghadiri majelis ilmu supaya ilmu yang dipelajarinya barokah.

Al-Imam Al-Qorofi berkata, “Ketahuilah, bahwa sedikit adab lebih baik ketimbang banyaknya amal. Ruwaiyim menasehati puteranya, “Wahai anakku, jadikanlah amalmu itu ibarat garam sedangkan adabmu ibarat tepung. Yakni perbanyaklah adab hingga perbandingan banyaknya seperti perbandingan tepung dan garam dalam suatu adonan. Banyak adab dengan sedikit amal masih lebih baik ketimbang banyak amal namun kurangnya adab.” (Al-Furuq 4/272)

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar