Jumat, 11 Desember 2015

Hikmah Para Nabi sebagai Penggembala Kambing

Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:


ما بعث اللهُ نبيًّا إلا رعى الغنمَ فقال أصحابُه : وأنت ؟ فقال : نعم كنتُ أرعاها على قراريطَ لأهلِ مكة


“Tidaklah Allah mengutus seorang Nabipun melainkan dirinya pasti pernah menggembala kambing.” Maka para Shohabatnya bertanya, "Engkau juga wahai Rosulullah? Beliau menjawab, “Ya, Aku pernah mengembala kambing milik seorang penduduk Makkah dengan upah beberapa qiroth." (HR. Al-Bukhori) 

Al-Hafidzh Ibnu Hajar Al-'Asqolani rohimahullah berkata:


قاله الأئمة إن الحكمة في رعاية الأنبياء للغنم ليأخذوا أنفسهم بالتواضع، وتعتاد قلوبهم بالخلوة، ويترقوا من سياستها إلى سياسة الأمم.

"Para Ulama menyampaikan, bahwa hikmah dibalik profesi para Nabi sebagai penggembala kambing ialah agar memiliki pribadi yang tawadhu' (rendah hati), terbiasa hati mereka dengan pengasingan (mandiri), dan sebagai tahapan sebelum mengatur umat-umatnya.” (Fat-hul Bari 6/439)

Rendah hati karena seorang penggembala mengayomi dan melayani kambing-kambing gembalaannya. Mandiri siap mental menghadapi ujian yang akan datang dari kaumnya. Menggembala kambing juga menghadapi tantangan dari pemangsa, bertanggungjawab, dan siap berkorban demi melindungi gembalaannya. Begitu tahapan para Nabi sebelum mengatur umatnya.

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar