Sabtu, 05 September 2015

Bid'ah Pos Paket Kekufuran

Syahadat "Laa ilaaha illallaah" mengandung konsekuensi kepada tauhid, berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya. Sedangkan konsekuensi syahadat "Muhammad Rasulullah" ialah mengikuti sunnah (ajaran) Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, berlepas diri dari bid'ah dan pelakunya. Realisasi dua kalimat syahadat ini menjadi pondasi yang sangat menentukan kualitas keimanan seseorang.

Maka perkataan, "Yang penting tauhidnya saja, tidak usah menyinggung hizbiyyah dan ahlul bid'ah" dengan alasan sama-sama umat Islam jangan saling menyakiti adalah ungkapan yang batil. Karena bid'ah dan hizbiyyah merupakan sarana yang dapat menjerumuskan manusia kepada kekufuran dan kemusyrikan. 

Allah berfirman, "Dan janganlah kalian seperti kaum musyrikin (mereka adalah) orang-orang yang memecah belah agamanya sehingga jadilah mereka berkelompok-kelompok. Setiap kelompok hizbiyyahnya berbangga-bangga dengan apa yang ada pada mereka." (Ar-Rum: 31-32)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Aku berlepas diri dari orang yang memecah-belah agamanya dan membikin hizbiyyah.” (HR. Ahmad dalam Musnad-nya)

Para Ulama menegaskan, "Bid'ah adalah pos paket yang akan mengantarkan seseorang kepada kekufuran."

Melalui pintu syirik dan bid'ah muncul wacana, "Islam Liberal", "Islam Nusantara", "Rasionalisme Kekinian" dan seabrek pemahaman sesat lainnya yang tujuannya ingin merusak kemurnian Islam yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para Shahabat.

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar