Poin dawrah Syaikh Al-'Allamah Washiyullah 'Abbas -hafidzhahullah- (dari kajian kitab "Al-Aqidah Al-Wasithiyah" karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah):
1. Upayakan tatsabbut (mencari kepastian ilmiyyah) dalam pemberitaan, jangan tergesa-gesa ikut menyebarluaskan.
2. Seorang thalibul 'ilmi tidak boleh taqlid buta kepada siapapun.
3. Tidak ada dalil yang shahih bahkan dha'if sekalipun yang menyebutkan Allah ada dimana-dimana. Al-Qur'an was Sunnah tegas memberitakan Allah tinggi di atas Arsy-Nya.
4. Kebersamaan Allah dengan hamba-Nya tidak berarti menyatu atau menitis dengan hamba-Nya. Kebersamaan Allah dengan hamba-Nya ialah dengan ilmu dan pengetahuan Allah yang meliputi hamba-Nya.
5. Syaikh tidak mengenal manhaj Ahmad Al-Hazimi (seorang da'i di Saudi yang sibuk membahas bab pengkafiran dan tidak adanya 'udzur dalam kejahilan)
6. "Parade Tauhid" (yang disponsori oleh berbagai ormas di Indonesia) adalah parade bid'ah menyerupai cara kaum Yahudi dan Nashrani.
7. Inti kekuatan kaum Muslimin ada pada ilmu dan keimanan mereka, bukan dengan unjuk kekuatan melalui parade.
8. Amalkan ilmu yang telah antum pelajari sebagaimana yang dicontohkan oleh para Shahabat mereka mengamalkan ayat demi ayat.
9. Syaikh akan menyampaikan bantahan ilmiyyah atas berbagai tuduhan terhadap beliau dari sebagian da'i di Indonesia.
Fikri Abul Hasan
1. Upayakan tatsabbut (mencari kepastian ilmiyyah) dalam pemberitaan, jangan tergesa-gesa ikut menyebarluaskan.
2. Seorang thalibul 'ilmi tidak boleh taqlid buta kepada siapapun.
3. Tidak ada dalil yang shahih bahkan dha'if sekalipun yang menyebutkan Allah ada dimana-dimana. Al-Qur'an was Sunnah tegas memberitakan Allah tinggi di atas Arsy-Nya.
4. Kebersamaan Allah dengan hamba-Nya tidak berarti menyatu atau menitis dengan hamba-Nya. Kebersamaan Allah dengan hamba-Nya ialah dengan ilmu dan pengetahuan Allah yang meliputi hamba-Nya.
5. Syaikh tidak mengenal manhaj Ahmad Al-Hazimi (seorang da'i di Saudi yang sibuk membahas bab pengkafiran dan tidak adanya 'udzur dalam kejahilan)
6. "Parade Tauhid" (yang disponsori oleh berbagai ormas di Indonesia) adalah parade bid'ah menyerupai cara kaum Yahudi dan Nashrani.
7. Inti kekuatan kaum Muslimin ada pada ilmu dan keimanan mereka, bukan dengan unjuk kekuatan melalui parade.
8. Amalkan ilmu yang telah antum pelajari sebagaimana yang dicontohkan oleh para Shahabat mereka mengamalkan ayat demi ayat.
9. Syaikh akan menyampaikan bantahan ilmiyyah atas berbagai tuduhan terhadap beliau dari sebagian da'i di Indonesia.
Fikri Abul Hasan
0 comments:
Posting Komentar