Sabtu, 15 Agustus 2015

"Parade Tauhid" Ala 'Umar dan Hamzah (?)

Kisah Umar, Hamzah, dan sebagian shohabat Nabi yang berdemonstrasi (parade) setelah Umar masuk Islam diriwayatkan oleh Abu Nu’aim Al-Ashfahani dalam “Hilyatul Awliya'” 1/40. Akan tetapi kisah ini dihukumi batil oleh para Ulama lantaran dalam sanadnya ada rowi pendusta yaitu Ishaq bin Abdillah bin Abi Farwah.

Yahya bin Ma’in berkata, "Ishaq bin Abi Farwah adalah seorang pendusta besar, para Ulama meninggalkan riwayatnya". Hal ini ditegaskan Al-Imam Al-Bukhori dalam “Ad-Dhu’afa Al-Kabir”, Ibnu Abi Hatim dalam “Al-Jarh wat Ta’dil", serta Ad-Daruquthni dalam “Ad-Dhu’afa’ wal Matrukin”.

Dalam sejarah Islam, bid’ah demonstrasi (mengerahkan massa turun ke jalan) kali pertama terjadi di masa Utsman bin Affan. Bid’ah ini dimotori oleh Abdullah bin Saba’ seorang Yahudi yang pura-pura masuk Islam untuk menggulingkan pemerintahan Utsman hingga berujung pembunuhan.

Faktanya, tidak ada seorangpun dari shohabat Nabi yang terlibat dalam aksi bid’ah tersebut. Maka demonstrasi bukanlah jalan yang ditempuh oleh para Salaf dalam beramar ma’ruf nahi munkar. Bahkan hal itu tergolong tasyabbuh (menyerupai) orang-orang kafir. Saya mendengar langsung fatwa Syaikh Al-'Allamah Washiyullah Abbas -hafidzhohullah- bahwa parade tauhid adalah parade bid'ah menyerupai caranya kaum Yahudi dan Nashoro.

Sesungguhnya inti kekuatan umat Islam dan kewibawaannya kembali pada ilmu dan kualitas keimanan. Allah telah mengingatkan, "Dan tidaklah ada pertolongan melainkan dari sisi Allah." Maka tempuhlah cara yang diridhoi Allah bila ingin mendapat pertolongan dan kemenangan-Nya.

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar