Senin, 06 Juli 2015

Menamakan Diri dengan "Salafy"

Apakah orang yang menamakan dirinya dengan Salafy dianggap melakukan  hizbiyyah (pengelompokan tanpa dalil)?

Jawab Syaikh Al-'Allamah Shalih Al-Fawzan:

 التسمِّي بالسلفية إذا كان حقيقة لا بأس به ، أما إذا كان مجرد دعوى؛ فإنه لا يجوز له أن يتسمَّى بالسلفية وهو على غير منهج السلف 

"Menamakan diri dengan Salafiyyah jika benar kenyataannya maka itu tidak mengapa. Adapun hanya sekedar pengakuan maka bagi siapapun tidak diperbolehkan menamakan dirinya dengan Salafiyyah sementara dia tidak berjalan di atas manhaj Salaf.


فالأشاعرة – مثلاً – يقولون : نحن أهل السنة والجماعة، وهذا غير صحيح؛ لأن الذي هم عليه ليس هو منهج أهل السنة والجماعة، كذلك المعتزلة يسمون أنفسهم بالموحدين . كلٌ يَدَّعي وصلاً لليلى وليلى لا تُقِر لهم بذاكا

Contohnya orang-orang yang bermadzhab Asy’ariyyah, mereka berkata, “Kami adalah Ahlussunnah wal Jama’ah, ini tidak benar! Karena sesungguhnya mereka tidak berjalan di atas manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah. Begitu pula kelompok Mu’tazilah, mereka menamakan dirinya dengan "Al-Muwahhidin" (orang-orang yang bertauhid).

"Semua orang boleh saja mengaku punya hubungan dengan si Laila, namun Laila mengingkari pengakuan mereka."


فالذي يزعم أنه على مذهب أهل السنة والجماعة يتبع طريق أهل السنة والجماعة ويترك المخالفين، أمَّا أنه يريد أن يجمع بين ( الضب والنون ) – كما يقولون -، أي : يجمع بين دواب الصحراء ودواب البحر؛ فلا يمكن هذا، أو يجمع بين النار والماء في كِفَّة؛ فلا يجتمع أهل السنة والجماعة مع مذهب المخالفين لهم كالخوارج، والمعتزلة، والحزبيين ممن يسمونهم : ( المسلم المعاصر ) 

Orang yang menganggap dirinya di atas madzhab Ahlussunnah wal Jama’ah, maka ia akan mengikuti jalannya Ahlussunnah wal Jama’ah dan meninggalkan semua pihak yang menyelisihinya. Adapun jika ia ingin menyatukan antara kadal dengan ikan paus sebagaimana yang mereka katakan, yakni menyatukan binatang-binatang melata dengan binatang-binatang laut, maka yang hal itu tidak mungkin terjadi. Sama seperti ingin menyatukan api dengan air dalam satu wadah. Karena sesungguhnya Ahlussunnah wal Jama’ah tidak akan berkumpul dengan madzhab orang-orang yang menyelisihi mereka seperti Khowarij, Mu’tazilah, ataupun dari kalangan hizbiyyin yang mereka menamakan dirinya dengan “Muslim masa kini”.


وهو الذي يريد أن يجمع ضلالات أهل العصر مع منهج السلف، فـ (( لا يصلح آخر هذه الأمة إلا ما أصلح أولها )) . فالحاصل أنه لا بد من تمييز الأمور وتمحيصها

Orang seperti itu sebetulnya hendak menyatukan kesesatan-kesesatan orang di zaman sekarang dengan kebenaran manhaj Salaf. Sungguh "Tidak ada yang dapat memperbaiki akhir umat ini melainkan dengan apa yang telah memperbaiki generasi awalnya!” Alhasil  di sana harus ada tamayyuz (membedakan al-haq dari al-batil) dan pemurnian dari paham-paham yang menyimpang." (Al-Ajwibah Al-Mufidah,  Soal 13)  

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar