Selasa, 07 Juli 2015

Manhaj Salaf dalam Beraqidah

Pengertian aqidah dijelaskan oleh Syaikh Nashir bin Abdil Karim Al-‘Aql dalam pendahuluan kitab beliau,  “Mujmal Ushul Ahlissunnah wal Jama’ah fil Aqidah”:


العقيدة لغة: من العقد، والتوثيق، والإحكام، والربط بقوة. اصطلاحاً: الإيمان الجازم بالذي لا يتطرق إليه شك لدى معتَقِده.

Aqidah dalam bahasa Arob berasal dari kata al-‘aqd (ikatan), at-tawtsiq (keyakinan), al-ihkam (mengokohkan), ar-robthu biquwwah (mengikat dengan kuat). Sedangkan menurut istilah ialah keimanan yang pasti dan tidak ada celah sedikitpun keraguan pada diri orang yang meyakininya.


فالعقيدة الإسلامية تعني: الإيمان الجازم بالله تعالى ـ و ما يجب له من التوحيد والطاعة ـ وبملائكته، وكتبه، ورسله، واليوم الآخر، والقدر، وسائر ما ثبت من أمور الغيب، والأخبار، والأصول، علمية كانت أو عملية

Maka yang dimaksud aqidah Islamiyyah adalah keimanan yang pasti kepada Allah dengan menjalankan kewajibannya dari hak-hak tauhid dan ketaatan, dan keimanan yang pasti kepada malaikat-malaikat Allah, kitab-kitab-Nya, para Rosul-Nya, hari akhir, taqdir yang baik dan buruk, dan keimanan yang pasti terhadap segenap perkara yang ghoib, berita-berita, serta ushul (prinsip-prinsip) agama, baik secara ilmiyyah maupun amaliyyah.

Adapun manhaj Salaf dalam beraqidah poinnya sebagai berikut:

1. Dalam perkara i’tiqod (keyakinan) sumber pengambilannya murni dari Al-Qur’an was Sunnah serta memahami keduanya dengan pemahaman shohabat Nabi, tabi’n dan tabi’it tabi’in.

2. Menjadikan sunnah yang shohihah sebagai hujjah dalam beraqidah, baik sunnah yang berkualitas mutawatir maupun ahad.

3. Tunduk terhadap setiap pemberitaan yang bersumber dari wahyu dan tidak menolaknya dengan akal. Tidak tenggelam dalam perkara ghoib karena hal itu bukan wilayah kerja akal.

4. Tidak larut dalam pembahasan ilmu kalam maupun filsafat.

5. Membantah ilmiyyah pena’wilan (memalingkan makna) secara batil.

6. Menjama’ (mengompromikan) dalil-dalil Al-Qur’an was Sunnah dalam menjawab satu permasalahan. (Kun Salafiyyan ‘alal Jaddah hal. 48 Syaikh Abdussalam As-Suhaimi)
__________

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar