Rabu, 08 Juli 2015

5 Kalimat Syahadat


i Ubadah bin Ash-Shomit rodhiyallahu ‘anhu, bahwa Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:


من شهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له وان محمدا عبده ورسوله وان عيسی عبد الله ورسوله وكلمته القاها الی مريم وروح منه والجنة حق والنار حق ادخله الله الجنة علی ما كان من العمل

“(1) Barangsiapa yang bersaksi tidak ada sesembahan yang benar selain Allah, tidak ada sekutu baginya, (2) dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan rosul-Nya, (3) bersaksi bahwa ‘Isa adalah hamba Allah dan rosul-Nya, serta kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam dan ruh yang diciptakan-Nya, (4) bersaksi surga itu benar adanya, (5) dan bersaksi neraka itu benar adanya, maka Allah akan memasukkan dirinya ke dalam surga sesuai dengan kualitas amalannya.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)

Syaikh Abdullah bin Jarullah menerangkan, “Makna bersaksi yakni mengucapkan kalimat syahadat dengan menyadari maknanya dan mengamalkan kandungannya secara lahir dan batin. Kata “syahida” (شهد) menunjukkan suatu persaksian tidak dianggap sah kecuali bila didasari ilmu, keyakinan, ikhlas dan pembenaran.

"Laa ilaaha illallaah" artinya tidak ada sesembahan yang benar selain Allah. Maka bila mengucapkan kalimat syahadat tanpa mengetahui maknanya, tanpa didasari keyakinan dan tidak menjalankan konsekuensinya berupa sikap “al-baro'” (berlepas diri) dari segala bentuk kesyirikan serta mengikhlaskan perkataan dan perbuatannya hanya untuk Allah, maka syahadatnya sama sekali tidak bermanfaat.

Persaksian bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan rosul-Nya (utusan-Nya) mengonsekuensikan seseorang beriman kepada beliau, membenarkan semua yang dikabarkan, menaati yang beliau perintahkan, meninggalkan yang beliau larang. Beliau adalah seorang hamba, yakni tidak boleh disembah, namun beliau juga seorang rosul (utusan Allah), yakni tidak boleh didustakan, wajib ditaati dan mengikutinya.

‘Isa adalah hamba Allah dan rosul-Nya. Persaksian ini membantah keyakinan Nashoro terhadap ‘Isa ‘alaihissalam yang dianggap sebagai Tuhan atau anak Tuhan atau salah satu dari tiga oknum (trinitas). Karena beliau adalah hamba-Nya. Juga membantah anggapan orang-orang Yahuudi yang menuduh beliau sebagai anak zina, karena beliau adalah Rosul-Nya. Keabsahan Islam seseorang ditentukan oleh sikap baro'-nya dari keyakinan dua kelompok tersebut. Sedangkan kalimat-Nya adalah perkataan Allah, “Kun!” (jadilah!), maka jadilah ia. Allah menciptakan ‘Isa dengan kalimat yang disampaikan kepada Maryam melalui malaikat Jibril, setelah beliau mendapat perintah Allah untuk meniupkan ruh ciptaan-Nya kepada Maryam.

Bersaksi bahwa surga yang diberitakan Allah dalam Al-Qur’an sebagai tempat yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa adalah benar adanya dan tidak ada keraguan. Begitu pula neraka yang Allah beritakan dalam Al-Qur’an sebagai tempat orang-orang kafir, tidak ada keraguan padanya.

Maka orang yang bersaksi dengan kebenaran 5 kalimat syahadat tersebut, ia akan masuk surga sesuai dengan kualitas amalannya. Ahlut tauhid (orang yang bertauhid dengan manhaj yang benar) pastinya akan masuk surga, hanya saja sesuai dengan amalannya. Ada yang mendapat derajat lebih tinggi, ada pula yang lebih rendah. (Al-Jami’ul Farid hal. 15-17)
_____________

Fikri Abul Hasan

0 comments:

Posting Komentar